Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Monday, January 11, 2010

Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Sejarah

Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, maka masyarakat Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha juga telah mempercayai adanya kekuatan di luar diri mereka. Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan mereka.
Mereka hidup dari berladang dan bersawah. Dalam mengolah/mengerjakan ladang atau terutama sawah harus ada kerjasama diantara mereka, seperti gotong royong membuat parit, membuat pintu air, bahkan mendirikan rumah. Kehidupan ini hanya dapat berjalan dalam masyarakat yang sudah teratur, yang telah mengetahui hak dan kewajibannya. Ini berarti telah ada organisasi dan yang menjadi pusat organisasi ialah desa dan ada aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama. Kepentingan desa berarti kepentingan bersama. Dalam suasana untuk saling memahami, saling menghargai, tolong menolong dan bertanggung jawab, maka muncullah faktor baru, yakni pemimpin (ketua desa/datuk). Yang memegang pimpinan adalah ketua adat, yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lain. Ia harus melindungi anggotanya dari serangan kelompok lain, atau ancaman binatang buas sehingga tercipta kemakmuran, kesejahteraan dan ketentraman. Pemimpin bekerja untuk kepentingan seluruh desa, maka masyarakat berhutang budi kepada pemimpinnya. Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja roh nenek moyang, memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki roh. Dengan demikian muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.

a. Animisme
Setiap benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa. Roh itu mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa. Nyawa itu dapat berpindah-pindah dan mempunyai kekuatan gaib. Oleh karena itu, nyawa dapat hidup di luar badan manusia. Nyawa dapat meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan dapat berjalan kemana-mana (itulah merupakan mimpi). Akan tetapi apabila manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya.
Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Mereka dianggap pula dapat berdiam di dalam kubur, sehingga mereka ditakuti. Bagi arwah orang-orang ter- kemuka seperti kepala suku, kyai, pendeta, dukun, dan sebagainya itu di- anggap suci. Oleh karena itu, mereka dihormati; demikian pula nenek moyang kita. Dengan demikian timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut Animisme.
Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung, maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung/bukit. Demikian pula pada zaman pengaruh Hindu/Buddha, candi sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang atau dewa dibangun diatas gunung/bukit. Sebab menurut kepercayaan Hindu bahwa tempat yang tinggi adalah tempat bersemayamnya para dewa, sehingga gambaran gunung di Indonesia (Jawa khususnya) merupakan gambaran gunung Mahameru di India. Pengaruh ini masih berlanjut juga pada masa kerajaan Islam, di mana para raja jika meninggal di makamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti raja-raja Yogyakarta di Imogiri dan raja-raja Surakarta di Mengadek. Hubungannya dengan arwah tersebut tidak diputuskan melainkan justru dipelihara sebaik-baiknya dengan mengadakan upacara-upacara selamatan tertentu. Oleh karena itu, agar hubungannya dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik, maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan.

b. Dinamisme
Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mem- punyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Dengan demikian, di dalam masyarakat terdapat orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, dan sebagainya yang dianggap mem- punyai pengaruh baik dan buruk dan ada pula yang tidak.
Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-benda yang dinggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat; misalnya suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, me- nolak malapetaka, dan sebagainya. Antara fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas. Keduanya dapat berpengaruh baik dan buruk ter- gantung kepada siapa pengaruh itu hendak ditujukan. Perbedaannya, jika jimat pada umumnya dipergunakan/dipakai di badan dan bentuknya lebih kecil dari pada fetisyen. Contohnya, fetisyen panji Kiai Tunggul Wulung dan Tobak Kiai Plered dari Keraton Yogyakarta.

c. Totemisme
Adanya anggapan bahwa binatang-binatang juga mempunyai roh, itu disebabkan di antara binatang-binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia, misalnya gajah , harimau, buaya, dan ada pula yang larinya lebih cepat dari manusia. Pendeknya, banyak yang mempunyai kelebihan-kelebihan di- bandingkan dengan manusia sehingga ada perasaan takut atau juga meng- hargai binatang-binatang tersebut. Sebaliknya, banyak pula binatang yang bermanfaat bagi manusia, seperti kerbau, sapi, kambing, dan sebagainya. Dengan demikian, hubungan antara manusia dengan hewan dapat berupa hubungan permusuhan berdasarkan takut-menakuti dan ada pula hubungan baik, hubungan persahabatan bahkan hubungan keturunan (totemisme). Itulah sebabnya pada bangsa-bangsa di dunia terdapat kebiasaan menghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan.

Berkaitan dengan macam-macam kepercayaan tersebut di atas, bagai- manakah sistem kepercayaan di masyarakat sekitar Anda? Masih adakah kepercayaan seperti tersebut? Berikan ulasan Anda!

Baca juga ini:



108 comments:

Anonymous said...

1. masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.

2. menurut wikipedia di artikel tentang "animisme" masih terdapat sekitar 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme. selain itu di indonesia masih ada yang percaya sama yang namanya pesugihan, jimat, susuk, dll. jadi, saya menyimpulkan bahwa di indonesia, kepercayaan seperti animisme dan dinamisme masih ada sampai sekarang. tidak terkecuali di sulawesi tengah, seperti masih adanya dukun yang dipercaya dapat berkomunikasi dengan roh.

by : muh. yusuf afandi (XD)

Anonymous said...

1. masyarakat disekitar saya mengenut kepercayaan agama-agama yang disahkan di dunia saat ini
seperti islam,kristen,khatolik,budha dan hindu,tapi sebagian besar masyarakan dilingkungan saya itu menganut agama islam.

2. kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan tetomisme itu sampai sekarang masih ada. buktinya sampai sekarang masyarakat masih banyak yg mempercayai danya roh-roh, macam makhluk-makhluk halus dan berbentuk serta mempunyai keherak sendiri,mereka sering mengadakan upacara-upacara, menbaca mantera-mentera, mempersemgahkan saji-sajian seperti bunga-bungaan, makanan dll,utuk menjalian hubungan baik dengan roh" trsbt agar mereka mendapatkan keuntungan dari roh" trsbt.dinamisme mempercayai adanya mana, yakni kekuatan atau kesaktian yang abstrak,misalkan pada zaman dahulu,org" mempercayai benda" yg dikramatkan:keris,akik,cincin dll.
tp sekrang hal itu telah berubah karna perubahan zaman yg membuat tehknologi semakin canggih,sperti skrg Operator seluler dianggap sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan untuk mnentukan nasib seseorang dan jalan hidup. Hal ini dibuktikan dengan maraknya iklan TV tentang program sms yang berformat ketik REG SPASI RAMAL, REG SPASI JODOH, REG SPASI JENENG, REG SPASI NAMA ANDA, REG SPASI ZODIAK dan lainnya yang bersifat ramalan. totemisme yaitu percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan.
Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangaun bangaunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar.
Intinya,dr tiga kepercayaan itu sebenarnya sampai sekarang masih ada dan itu akan terus terjadi di dalam kehidupan masyarakat,akan tetapi hal itu akan berbeda dari tahun ketahun karna“beda zaman beda perkembangan” samakin canggih tehknologi yg berkembang didunia ini.

by : Stevy rizki elmira (XD)

Andi Rachmatullah said...

Menurut Saya yang tampand ini,

diingkungan sekitar saya hanya mengakui 5 agama yaitu Islam,Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. dimana mayoritasnya adalah agama islam.

Namun dari sumber-sumber yang saya peroleh bahwa animisme dan dinamisme masih ada di lingkunganku. terkecuali ntuk totemisme.

banyak orang yan masi percaya dengan keris-keris atau pusaka dan dianggap sakral dan ada juga orang-orang bahwa ditempat angker atau tempat yang meggerikan banyak arwah yang bergentayangan. ini membuktikan bahwa animisme dan totemisme masih ada.

namun seiring perkembangan jaman dimana teknologi hampir mengguasai seluruh aktifitas manusia membuat para pemuja animmisme atau dinamisme semakin berkurang.


Oleh : Andi Rachmatullah XB

Anonymous said...

masyarakat di Indonesia sekarang pada umumnya hanya menganut kepercayaan atau agama yang telah disahkan, yaitu Islam,Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha.
tapi,menurut saya kepercayaan animisme dan dinamisme juga masih ada dilingkungan sekitar saya. buktinya masih banyak masyarakat yang percaya adanya roh halus dan meminta para dukun untuk mengusirnya. selain itu tidak sedikit juga orang yang mempercayai jimat untuk menolak bencana dan masih banyak juga orang yang datang ke dukun untuk memasang susuk yang dipercaya bisa membuat perempuan jadi lebih cantik.

by : Puspa Indah Kencanawati

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya mengantut agama yang telah diahkan oleh negara kita, indonesia, yaitu Islam, kristen, katolik, hindu, dan buddha... sebagian besar menganut agama islam.
Di lingkungan saya masih ada orang-orang yang menganut animisme, dinamisme, dan toteisme walaupun sudah dibarengi dengan agama (tidak sepenuhnya menganut kepercayaan ini) maksudnya mereka masih suka meletakkan sesajen di atas gunung atau dihanyutkan di laut untuk menghormati arwah nenek moyang (animisme), masih mempercayai adanya keris-keris keramat atau jimat-jimat yang dipercayai dapat melindungi kita dari marabahaya atau musibah (dinamisme) , dan mempercayai buaya putih yang dianggap mengganggu dan dapat membuat kerasukan atau semacamnya, burung hantu yang dianggap sebagai burung milik tukang sihir atau tentang gagak yang dianggap membawa kabar buruk (toteisme)
selain itu masih banyak orang yang percaya dengan ramalan,, dukun dan semacamnya.
By Farnianty Eka Cahyaning Putri
X B Smoterm (TBS)

Anonymous said...

1. Sama seperti jawaban teman-teman yang lainnya, bahwa masyarakat di sekitar saya memang menganut agama yang telah sah di Indonesia, yaitu Islam, Kristen-Protestan, Kristen Katholik, Hindu, dan Budha.. Namun memang mayoritasnya Islam.

2. Mengenai Animisme,Dinamisme, ataupun Toteisme, saya yakin kepercayaan seperti itu masih di anut oleh sebagian masyarakat hingga kini, meskipun memang sebenarnya mereka telah memiliki agama yang mereka anut.
Masih banyak masyarakat yang percaya dukun, benda-benda peninggalan sejarah yang dianggap keramat seperti keris,dsb.

Salah satu contohnya, yaitu mengenai kisah dukun cilik Ponari yang namanya dikenal karena memiliki batu yang tersambar petir. Masyarakat pun menanggap batu tersebut mempunyai kekuatan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit (dinamisme).

BY: PARWATI NOORFUADYATY A.
KELAS XD

Anonymous said...

^masyarakat di lingkungan sekitar rumah saya (kelurahan tatura utara) telah menganut agama yang telah dianggap sah di mata hukum seperti agama islam, hindu, dll. Tetapi, kebanyakan dari mereka terutama penduduk asli daerah tersebut masih tetap percaya akan adanya roh, dan kekuatan gaib yang terdapat pada suatu benda. Jadi menurut saya, masyarakat di sekitar lingkungan rumah saya masih mempercayai keyakinan nenek nmoyang mereka. Contohnya, merea masih menyiapkan sesaji ketika meminta kesembuhan, dll. tetapi hal tersebut sudah tidak menjadi hal yang pokok. Hal itu hanya di jadikan sebagai pelengkap dalam hidup mereka. mereka percaya bahwa roh ataupun kekuatan gaib yang ada pada suatu benda dapat menjaga mereka dari segaa macam marabahaya....

By_Aldiza Intan Randani Xb

Anonymous said...

pendapat saya mengenai hal ini adalah bahwa kepercayaan itu ada sebelum masuknya agama /kepercayaan lain. maka hanya kepercayaan itulah yang banyak orang yakini.
untuk di dalam lungkungan, jujur tidak ada karena semua warga/masyarakat yang ada di lingkunganku telah meyakini salah satu agam yang telah ditetapkan di Indonesia.
namun, perlu diketahui, keperayaan itu sekarang masih ada di lingkungan pedesaan atau di daerah yang terpencil.
by: Putu Maharani Ajeng Astiti XB

ni putu ayu desiani said...

setelah saya membaca penjelasan sebelumnya saya mempunyai pandangan terhadap masyarakat disekitar tempat tinggal saya terutama disausu.

pada dasarnya didaerah tempat tinggal saya telah menganut agama yang berbeda-beda, seperti islam, kristen, hindu, dan budha. terutama untuk umat hindu masyarakat masih banyak yang melaksanakannya. terutama animisme yaitu memuja arwah dari nenek moyang kita atau leluhur dengan mendirikan candi-candi, begitu pula untuk dinamisme yaitu percaya dengan adanya benda-benda gaib, serta tetonisme yaitu mmenjalin hubungan baik maupun saling bermusuhan dengan binatang, tetapi pada umumnya masyarakat memelihara kemudian setelah berumur dewasa binatang peliharaan itu di jual ataupun di potong untuk upacara.


saya kira sekian comentarnya.

by: NI PUTU AYU DESIANI (Xb)

Anonymous said...

sistem kepercayaan masyarakat disekitar saya sebagian besar menganut agama-agama yang sudah disahkan di Indonesia, yakni islam, hindu, budha dan kristen. tetapi masih banyak masyarakat yang percaya dengan kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme. comtohnya beberapa masyarakat di BALI masih percaya dengan adanya roh-roh penunggu suatu tempat salah satunya pohon besar. masyarakat juga masih memuja atau menghormati leluhur (nenek moyang) khususnya msayarakat hindu.

Anonymous said...

sistem kepercayaan masyarakat disekitar sya sebagian besar menganut agama-agama yang sudah disahkan di indonesia yakni hindu, budha, islam dan kristen. tetapi masih banyak masyarakat yang percaya dengan kepercayaan animisme, dinamisme dan totenisme. contohnya beberapa masyarakat di bali masih percaya dengan adanya roh-roh penunggu suatu tempat salah satunya pohon besar. masyarakat juga masih memuja atau menghormati para leluhurnya (nenek moyang) khususnya masyarakat hindu.

nama: kadek savitri (Xb)

Anonymous said...

1. bagussssssss

Anonymous said...

1. sistem kepercayaan masyarakat di lingkungan hidup sekitar saya lebih banyak menganut kepercayaan aniniame dan menganut agama - agama yang telah disahkan oleh pemerintah.

2. menurut pandangan saya yang tak sempurna ini, kepercayaan - kepercayaan tersebut masih banyak yang mempercayai terutama tentang kepercayaan aninisme dan dinamisme, hal itu dikernakan masih banyaknya masyarakat dilingkungan saya percaya bahwa adanya dunia lain (seperti dunia roh halus ) yang ada disekitar mereka dan mitos - mitos yang selama ini masih berkembang.
Tentang kepercayaan totemisme saya pikir kepercayaan itu berlahaan - lahan mulai hilang di karenakan kemajuam teknologi yang sangat maju yang dapat membuat pola pikir masyarakat mulai etis dan lebih. maju.

by : Achmad Maulidin (XB)

Anonymous said...

1. sistem kepercayaan di masyarakat sekitar saya ada bermacam-macam agama yaitu islam , kristen ,hindu budha dan katolik . namun , sebagian besarnya bermayoritas beragama islam .

2. kepercayaan animisme dan dinamisme itu masih ada , karena banyak sumber yang mendapatkan masih banyak orang orang memuja roh-roh leluhur mereka dan percaya , jika mereka tidak memujanya maka mereka akan mendapatkan bala/bahaya . Dan jika mereka terus memuja dan mempercayai roh-roh leluhur , mereka akan mendapatkan keberuntungan dan bahagia . Masih ada juga orang-orang yang mempercayai benda-benda yang dianggap bertuah atau bisa membawa keberuntungan . Dan menggunakan susuk atau jimat yang bisa membuat seseorang lebih menarik/percaya diri . sedangkan totemisme , lebih jarang di percaya karena sekarang orang-orang lebih suka untuk menjadikan hewan-hewan langka sebagai santapan .

by : Nurul Gusti Yani (XD)

Anonymous said...

Kalau menurut saya..

memang benar masyarakat di sekitar kita menganut agama yang disahkan pemerintah seperti islam, kristen,hindu,dll.

Tetapi,kepercayaan seperti animisme dan dinamisme masih ada di dalam diri mereka.masih banyak orang yang percaya adanya roh serta melakukan pesugihan, bahkan di jaman modern seperti sekarang ini..

by : Ahmad Abshar(XA)

Anonymous said...

Kalau menurut saya..

memang benar masyarakat di sekitar kita menganut agama yang disahkan pemerintah seperti islam, kristen,hindu,dll.

Tetapi,kepercayaan seperti animisme dan dinamisme masih ada di dalam diri mereka.masih banyak orang yang percaya adanya roh serta melakukan pesugihan, bahkan di jaman modern seperti sekarang ini..

by : Ahmad Abshar(XA)

Akun data said...

Menurut Saya(Rio Arthur Permana Kelas X D) yang ganteng ini :
Kepercayaan seperti Animisme dan Dinamisme masih ada di lungkungan saya contohnya Animisme : Masih percaya pada roh halus yang katanya dapat memberikan rejeki, kesehatan, dsb. Sedangkan Dinamisme : Masih menyembah patung walaupun mereka memiliki agama. dan Totenisme kepercayaan tersebut sudah tidak ada lagi di lingkungan saya.

iffa said...

memang indonesia telah men-sah kan 5 agama. tapi dinamisme dan animisme tentu masih bnyak di lingkungan sekitarku. bisa dilihat dri bnyaknya praktek perdukunan, penyimpanan benda2 keramat dan lain2.

apalgi totemisme. spertinya takk akan hilang karena ada agama (hindu) yg menggangap sapi adalh binatang yg suci.

ini membuktikan masih bnyaknya kepercayaan2 masyarakat pra-sejarah yg dianut di zaman ini.

that's all. .tenkyu mam :D

written by: IFFA ELFRIEDA ELIA
classs : XC

iffa said...

memang indonesia telah men-sah kan 5 agama. tapi dinamisme dan animisme tentu masih bnyak di lingkungan sekitarku. bisa dilihat dri bnyaknya praktek perdukunan, penyimpanan benda2 keramat dan lain2.

apalgi totemisme. spertinya takk akan hilang karena ada agama (hindu) yg menggangap sapi adalh binatang yg suci.

ini membuktikan masih bnyaknya kepercayaan2 masyarakat pra-sejarah yg dianut di zaman ini.

that's all. .tenkyu mam :D

written by: IFFA ELFRIEDA ELIA
classs : XC

Anonymous said...

memang indonesia telah men-sah kan 5 agama. tapi dinamisme dan animisme tentu masih bnyak di lingkungan sekitarku. bisa dilihat dri bnyaknya praktek perdukunan, penyimpanan benda2 keramat dan lain2.

apalgi totemisme. spertinya takk akan hilang karena ada agama (hindu) yg menggangap sapi adalh binatang yg suci.

ini membuktikan masih bnyaknya kepercayaan2 masyarakat pra-sejarah yg dianut di zaman ini.

that's all. .tenkyu mam :D

written by: IFFA ELFRIEDA ELIA
classs : XC

Anonymous said...

Di tempat tinggal sy , masyarakat sekitar menganut 5 agama yg telah disahkan , yaitu islam , kristen , hindu , budha . tetapi , mayoritas penduduk sekitar tempat tinggal sy menganut agama islam.

kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan tetomisme itu sampai sekarang masih ada. Di tempat tinggal sy , masyarakat sekitar masih mempercayai bahwa dukun bisa mengatasi semua msalahnya . seperti , mengusir roh-roh jahat , mengatasi msalah ekonomi dengan cara meminta nomor untuk menang pada perjudian .

jadi intinya , di lingkungan sy msih menganut kepercayaan seperti itu .

by : Muhammad Afridzal [XD]

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.
Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan atau ritual- ritual yang dilaksanakan.Seperti contoh, di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Rumah adat yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Menurut warga sekitar rumah adat tersebut.Banyak warga yang sengaja datang ke situs rumah adat sunda bumi alit kabuyutan untuk bersemedi.Kebanyakan yang semedi di tempat tersebut, biasanya ingin punya jodoh dan ingin usahanya lancar.


Oleh: Pebrianti Putri Ayuningsi
Kelas: XD

Anonymous said...

assalam...Wr. Wb.
menurut saya, sbagai penduduk pindahan dari jawa, saya telah melihat masih banyaknya pengaruh kepercayaan masyarakat dulu tentang dinamisme, animisme dan totemisme di sekitar rumah saya. Contohnya banyak diantara mereka, apabila ada seorang sesepuh yang meninggal, mereka masih saja meminta hal-hal yang menurut saya kurang masuk akal kepada sesepuh itu di depan makamnya. hal diatas merupakan bekas-bekas kepercayaan masa lalu yang turun temurun berlanjut dan saya rasa tidak akan hilang dengan mudah walau zaman telah berganti menjadi zaman global dan teknologi.
Agama serta kepercayaan lainya tyang telah disahkan secara hukum oleh pemerintah, rupaya tidak membuat pengaruh yang begitu berarti pada pola pikir masyarakat sekarang. "Memang....kalau soal yang beginian nndak akan ada habiz-habiznya klao dibahas..smakin lama..malah makin seru.."

atas perhatian ibu,sya ucpkan terima kasih..
Wassalam...Wr. Wb.
by: Imam Abu Hanifah (XC)
SMADANI.....

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.
Di lingkungan saya, animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada. Buktinya, masih ada yang mempercayai dukun untk menyembuhkan penyakit atu semacamnya, ramalan-ramalan, menghanyutkan sesajian di sungai atau dilaut untuk menghormati arwah nenek moyang (Animisme
). Masih ada juga orang yang masih percaya dan bahkan ada yang masih memliharanya supaya terlindung dari bahaya seperti keris, jimat, dll (Dinamisme). Selain itu, masih ada yang percaya kalo kambing hitam, ayam hitam, yang dianggap dapat mengusir penuggu jembatan, dll (Totemisme).Itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada.
By : Faisal Susanto, (X B)

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.
Di lingkungan saya, animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada. Buktinya, masih ada yang mempercayai dukun untk menyembuhkan penyakit atu semacamnya, ramalan-ramalan, menghanyutkan sesajian di sungai atau dilaut untuk menghormati arwah nenek moyang (Animisme
). Masih ada juga orang yang masih percaya dan bahkan ada yang masih memliharanya supaya terlindung dari bahaya seperti keris, jimat, dll (Dinamisme). Selain itu, masih ada yang percaya kalo kambing hitam, ayam hitam, yang dianggap dapat mengusir penuggu jembatan, dll (Totemisme).Itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada.
By : Faisal Susanto, (X B)

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.
Di lingkungan saya, animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada. Buktinya, masih ada yang mempercayai dukun untk menyembuhkan penyakit atu semacamnya, ramalan-ramalan, menghanyutkan sesajian di sungai atau dilaut untuk menghormati arwah nenek moyang (Animisme
). Masih ada juga orang yang masih percaya dan bahkan ada yang masih memliharanya supaya terlindung dari bahaya seperti keris, jimat, dll (Dinamisme). Selain itu, masih ada yang percaya kalo kambing hitam, ayam hitam, yang dianggap dapat mengusir penuggu jembatan, dll (Totemisme).Itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada.
By : Faisal Susanto, (X B)

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.
Di lingkungan saya, animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada. Buktinya, masih ada yang mempercayai dukun untk menyembuhkan penyakit atu semacamnya, ramalan-ramalan, menghanyutkan sesajian di sungai atau dilaut untuk menghormati arwah nenek moyang (Animisme
). Masih ada juga orang yang masih percaya dan bahkan ada yang masih memliharanya supaya terlindung dari bahaya seperti keris, jimat, dll (Dinamisme). Selain itu, masih ada yang percaya kalo kambing hitam, ayam hitam, yang dianggap dapat mengusir penuggu jembatan, dll (Totemisme).Itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada.
By : Faisal Susanto, (X B)

Anonymous said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.
Di lingkungan saya, animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada. Buktinya, masih ada yang mempercayai dukun untk menyembuhkan penyakit atu semacamnya, ramalan-ramalan, menghanyutkan sesajian di sungai atau dilaut untuk menghormati arwah nenek moyang (Animisme
). Masih ada juga orang yang masih percaya dan bahkan ada yang masih memliharanya supaya terlindung dari bahaya seperti keris, jimat, dll (Dinamisme). Selain itu, masih ada yang percaya kalo kambing hitam, ayam hitam, yang dianggap dapat mengusir penuggu jembatan, dll (Totemisme).Itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme, dan totemisme masih ada.
By : Faisal Susanto, (X B)

Anonymous said...

1. Masyarakat di sekitar saya sudah menganut agama yang disahkan pemerintah, seperti Islam, Kristen Hindu, dan Budha. Namun mereka seringkali 'terjebak' untuk menganut kepercayaan pd zaman pra sejarah tersebut. contohnya, mereka biasa meyakini bahwa garam dapat mengusir roh halus dari rumahnya.
2. Kepercayaan-kepercayaan tersebut tentu sampai sekarang masih ada. karena baik secara langsung atau pun tidak langsung, kepercayaan tersebut terus diturunkan. contohnya pada zaman mnodern ini, banyak sekali iklan komersil di televisi yang menawarkan sms berupa ketik REG RAMAL , atau lainnya. atau di daerah pinggiran kota dan pedesaan masih banyak pemujaan terhadap roh-roh yang dipercaya bersemayam dalam sebuah benda dan lainnya. kepercayaan animisme dan dinamisme sangat sulit untuk di hapuskan karena kepercayaan tersebut telah mendarah daging dalam masyarakat Indonesia.

BY : Nurul Irma Suryani (XD)

Anonymous said...

ass...
menurut saya,memang hanya ada 5 agama dan kepercayaan konghucu yang diakui oleh negara secara hukum, namun pengaruh dari kebiasaan masyarakat masa lalu yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang(animisme), jimat-jimat(dinamisme) dan tetoisme(keprcayaan terhadap hewan suci) tidak bisa hilang begitu saja. Didaerah tempat tinggal saya masih banyak ditemui hal-hal seperti itu, seperti pemakaian bati giok dengan maksud tertentu(dinamisme) dan juga berdoa di tempat makam para sesepuh agar diberi kekayaan(animisme)merupak suatu pengaruh yang bisa dianggap tidak akan bisa hilang karena begitu kuatnya pengaruh dari masyarakat yang turun temurun. wlaupun ajaran berbagai agama tidak menganjurkan hal yang seperti itu, namun kuatnya tradisi mampu mengalahkan hal tersebut.
wasss......

thank you..
by imam abu hanifah(XC)

Anonymous said...

Di daerah saya mayoritas beragama islam, tetapi saya pernah dengar bahwa beberapa anggota masyarakat di daerah saya mempunyai kebiasaan menaruh makanan pada daerah halaman rumah mereka pada malam-malam tertentu, dan mereka mempercayai bahwa ada roh atau semacamnya yang akan menghampiri makanan tersebut, dan jika mereka tidak melakukan itu, maka roh atau semacamnya itu akan mengganggu mereka, dan saya beranggapan bahwa masyarakat di daerah saya tersebut masih memepercayai animisme

by: Muammar
kelas: XA

Anonymous said...

Masyarakat yang ada di sekitar pemukiman saya memiliki kepercayaan yang telah dipengaruhi oleh agama dan dominan menganu t agama islam.seperti yang kita ketahui bersama agama adalah kepercayaan yang telah diakui atau disahkan oleh pemerintah untuk dianut oleh seluruh masyarakat Indonesia . oleh karena itu masyarakat yang ada di sekitar pemukiman saya kurang mempercayai kepercayaan sebelum munculnya agama, seperti, Animisme, Dinamisme ,Totemisme. Namun sebagian kecil masyarakat di sekitar pemukiman saya tetap percaya dengan orang yang mempunyai kelebihan dari orang lain seperti, dukun, kepala suku, dsb.

By: Arya Wedanta (XA)

Anonymous said...

menurut saya bu..
Masyarakat di Indonesia, memiliki lima agama yang telah disahkan pemerintah yaitu Islam, Hindu, Kristen, Budha,dan Khatolik, tapi masyarakat Indonesia lebih banyak menganut agama Islam.

Tetapi bila saya amati, masyarakat di Indonesia ini, khususnya masyarakat yg tinggal di kawasan pedesaan atau diwilayah yang terpencil, masih banyak yang menganut animisme, dinamisme,dan totemisme. Contohnya : Animisme, masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan ritual-ritual seperti upacara atau menaruh sesajen di bawah pohon-pohon besar yang dianggap keramat. Dinamisme, banyak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa yang masih banyak memelihara keris serta jimat-jimat atau barang pusaka lain yang mereka anggap sakti. dan Totemisme, banyak juga masyarakat Indonesia yg percaya bahwa cicak bercabang 2 atau tokek bercabang 2 merupakn hewan sakti, karena bagi siapa yang memeliharanya dan menyimpannya, orang tersebut tidak akan kalah dalam bertarung, itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme dan totemisme masih berada di masyarakat Indonesia.

Tetapi kepercayaan-kepercayaan tersebut sudah mulai berkurang, karena perkembangan zaman.

Thats all..
makasih sebelumnya bu..:)

NUR FADILAH (XA)

Anonymous said...

menurut saya bu..
Masyarakat di Indonesia, memiliki lima agama yang telah disahkan pemerintah yaitu Islam, Hindu, Kristen, Budha,dan Khatolik, tapi masyarakat Indonesia lebih banyak menganut agama Islam.

Tetapi bila saya amati, masyarakat di Indonesia ini, khususnya masyarakat yg tinggal di kawasan pedesaan atau diwilayah yang terpencil, masih banyak yang menganut animisme, dinamisme,dan totemisme. Contohnya : Animisme, masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan ritual-ritual seperti upacara atau menaruh sesajen di bawah pohon-pohon besar yang dianggap keramat. Dinamisme, banyak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa yang masih banyak memelihara keris serta jimat-jimat atau barang pusaka lain yang mereka anggap sakti. dan Totemisme, banyak juga masyarakat Indonesia yg percaya bahwa cicak bercabang 2 atau tokek bercabang 2 merupakn hewan sakti, karena bagi siapa yang memeliharanya dan menyimpannya, orang tersebut tidak akan kalah dalam bertarung, itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme dan totemisme masih berada di masyarakat Indonesia.

Tetapi kepercayaan-kepercayaan tersebut sudah mulai berkurang, karena perkembangan zaman.

Thats all..
makasih sebelumnya bu..:)

NUR FADILAH (XA)

Anonymous said...

menurut saya bu..
Masyarakat di Indonesia, memiliki lima agama yang telah disahkan pemerintah yaitu Islam, Hindu, Kristen, Budha,dan Khatolik, tapi masyarakat Indonesia lebih banyak menganut agama Islam.

Tetapi bila saya amati, masyarakat di Indonesia ini, khususnya masyarakat yg tinggal di kawasan pedesaan atau diwilayah yang terpencil, masih banyak yang menganut animisme, dinamisme,dan totemisme. Contohnya : Animisme, masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan ritual-ritual seperti upacara atau menaruh sesajen di bawah pohon-pohon besar yang dianggap keramat. Dinamisme, banyak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa yang masih banyak memelihara keris serta jimat-jimat atau barang pusaka lain yang mereka anggap sakti. dan Totemisme, banyak juga masyarakat Indonesia yg percaya bahwa cicak bercabang 2 atau tokek bercabang 2 merupakn hewan sakti, karena bagi siapa yang memeliharanya dan menyimpannya, orang tersebut tidak akan kalah dalam bertarung, itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme dan totemisme masih berada di masyarakat Indonesia.

Tetapi kepercayaan-kepercayaan tersebut sudah mulai berkurang, karena perkembangan zaman.

Thats all..
makasih sebelumnya bu..:)

NUR FADILAH (XA)

Anonymous said...

menurut saya bu..
Masyarakat di Indonesia, memiliki lima agama yang telah disahkan pemerintah yaitu Islam, Hindu, Kristen, Budha,dan Khatolik, tapi masyarakat Indonesia lebih banyak menganut agama Islam.

Tetapi bila saya amati, masyarakat di Indonesia ini, khususnya masyarakat yg tinggal di kawasan pedesaan atau diwilayah yang terpencil, masih banyak yang menganut animisme, dinamisme,dan totemisme. Contohnya : Animisme, masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan ritual-ritual seperti upacara atau menaruh sesajen di bawah pohon-pohon besar yang dianggap keramat. Dinamisme, banyak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa yang masih banyak memelihara keris serta jimat-jimat atau barang pusaka lain yang mereka anggap sakti. dan Totemisme, banyak juga masyarakat Indonesia yg percaya bahwa cicak bercabang 2 atau tokek bercabang 2 merupakn hewan sakti, karena bagi siapa yang memeliharanya dan menyimpannya, orang tersebut tidak akan kalah dalam bertarung, itu membuktikan bahwa animisme, dinamisme dan totemisme masih berada di masyarakat Indonesia.

Tetapi kepercayaan-kepercayaan tersebut sudah mulai berkurang, karena perkembangan zaman.

Thats all..
makasih sebelumnya bu..:)

NUR FADILAH (XA)

Anonymous said...

1. berdasarkan kehidupan di sekitar saya, agama yang dianut adalh agama-agama yang disahkan atau yang di gunakan di indonesia pada umumnya . seperti agama islam, kristen, hindu, budha. dan agama yang mayoritas dilingkungan sya adalah agama islam .

2. menurut saya, kepercayaan-kepercayaan seperti animisme, dinamisme dan tetonisme masih di pergunakan oleh beberapa kalangan tertentu .
# kepercayaan animisme : seperti kita ketahui kepercayaan animisme yaitu menganggap atau mempercayai orang suci sebagai dewa . yang berperan penting dalam kehidupannya.
contohnya dukun yang diyakini dapat berkomunikasi dengan roh halus
# kepercayaan dinamisme : kepercayaan ini mungkin masih di anut oleh sebagian kalangan . karna mempercayai adanya kekuatan gaib dari benda-benda yang mereka anggap suci, seperti kris etc
hal ini di buktikan dengan adanya sebagaian kalangan yang mnganggap agung benda-benda yang mereka yakini.
# kepercayaan tetonisme :
mempercayaii hewan-hewan yang di anggap suci .

sampai sekarang ketiga keprcayaan itu masih di gunakan di indonesia
namun seiring berjalannya zaman dan teknologi akan berkembang.

by : bedtri velades rostagama X A

Anonymous said...

1. disekitar saya agama yang dianut oleh masyarakat yaitu agama yang telah diakui oleh masyarakt Indonesia seperti islam, Kristen, hindu, budha…. Akan tetapi, sebagian besar yaitu agama islam…..

2. pendapat saya, kepercayaan-kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dan tetonisme masih dipercayai dan di terapkan oleh masyarakat di berbagai wilayah tertentu…
* kepercayaan animisme : seperti yang kita ketahui, animisme adalah percaya terhadap orang-orang yang dianggap suci, seperti kyai, pendeta,dukun, dll…
kepercayaan ini sampai sekarang masih di percayaai oleh sebagian masyarakat Indonesia…
* kepercayaan dinamisme : dinamisme adalah percaya terhadap benda-benda pusaka atau benda-benda peninggalan nenek moyang yang dianggap menyimpan kekuatan gaib…kepercayaan ini sampai sekarang masih dipercayai dan digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
* kepercayaan tetonisme : tetonisme adalah percaya terhadap binatang-binatang yang dianggap suci oleh nenek moyang…
Kepercayaan ini sampai sekarang masih dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia….

cReateD By : NURNANINGSIH cLass: XA

Anonymous said...

1.masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.
2.Banyak penulisan tentang sejarah, menceritakan tentang sebelum adanya ajaran agama ajaran yang di pakai pada suatu masa adalah animisme dan dinamisme tapi apakah arti dari animisme dan dinamisme sebenar nya?



sebenarnya sangatlah tidak masuk akal ketika sebuah kata animisme dan dinamisme dilegitimasikan sebagai ajaran yang sebelum ada sebuah agama, kenapa? sebab pada dasarnya konon dalam beberapa sumber dikatakan bahwa animisme adalah “pemujaan terhadap arwah leluhur” (?) kalo dikatakan begitu terlihat sebuah kata sangat extrim yang menyudutkan kepada sebuah masa (jaman) yang digunakan untuk kepentingan kepentingan tertentu, sebab pada dasarnya bila dilihat dari makna kata “pemujaan terhadap leluhur” mempunyai arti persamaan dengan “penghormatan terhadap leluhur” atau “menghargai terhadap leluhur” atau dalam bahasa modern disebut dengan “mengerti tentang sejarah”, biasanya sebuah perilaku penghormatan terhadap leluhur adalah menghagai karya karya peninggalannya (baik berupa bangunan fisik, sastra, dsb) dan mengerti tentang arti kenapa, sebab apa, dan bertujuan apa…….



jadi bisa diperoleh sebuah arti kata animisme berarti “mengerti tentang sejarah”… ketika sebuah kata “animisme” di jadikan sebuah kata yang dikonotasikan buruk, maka wajar ketika mempelajari nya banyak sekali persepsi buruk terlontar terlebih dahulu, padahal belum memahami esensi dari kenapa, sebab apa dan bertujuan apa…..



Dinamisme, dikatan sebagai “pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata)” apabila di urutkan seperti diatas bisa juga diartikan “menghormati terhadap mahluk(non fisik) lain” ,nah arti kata menghormati sebenarnya memiliki sebuah arti yang bersifat mengerti dan memahami sehingga terbit rasa saling menghormati… kemudian ajaran menghormati pendahulu dan mahluk lain kadang dikatakan sebagai animisme dan dinamisme oleh banyak literature yang menceritakan sejarah…..

MOCH.RINALDY PRASADANA(XD)

Anonymous said...

1.masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.
2.Banyak penulisan tentang sejarah, menceritakan tentang sebelum adanya ajaran agama ajaran yang di pakai pada suatu masa adalah animisme dan dinamisme tapi apakah arti dari animisme dan dinamisme sebenar nya?



sebenarnya sangatlah tidak masuk akal ketika sebuah kata animisme dan dinamisme dilegitimasikan sebagai ajaran yang sebelum ada sebuah agama, kenapa? sebab pada dasarnya konon dalam beberapa sumber dikatakan bahwa animisme adalah “pemujaan terhadap arwah leluhur” (?) kalo dikatakan begitu terlihat sebuah kata sangat extrim yang menyudutkan kepada sebuah masa (jaman) yang digunakan untuk kepentingan kepentingan tertentu, sebab pada dasarnya bila dilihat dari makna kata “pemujaan terhadap leluhur” mempunyai arti persamaan dengan “penghormatan terhadap leluhur” atau “menghargai terhadap leluhur” atau dalam bahasa modern disebut dengan “mengerti tentang sejarah”, biasanya sebuah perilaku penghormatan terhadap leluhur adalah menghagai karya karya peninggalannya (baik berupa bangunan fisik, sastra, dsb) dan mengerti tentang arti kenapa, sebab apa, dan bertujuan apa…….



jadi bisa diperoleh sebuah arti kata animisme berarti “mengerti tentang sejarah”… ketika sebuah kata “animisme” di jadikan sebuah kata yang dikonotasikan buruk, maka wajar ketika mempelajari nya banyak sekali persepsi buruk terlontar terlebih dahulu, padahal belum memahami esensi dari kenapa, sebab apa dan bertujuan apa…..



Dinamisme, dikatan sebagai “pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata)” apabila di urutkan seperti diatas bisa juga diartikan “menghormati terhadap mahluk(non fisik) lain” ,nah arti kata menghormati sebenarnya memiliki sebuah arti yang bersifat mengerti dan memahami sehingga terbit rasa saling menghormati… kemudian ajaran menghormati pendahulu dan mahluk lain kadang dikatakan sebagai animisme dan dinamisme oleh banyak literature yang menceritakan sejarah…..

MOCH.RINALDY PRASADANA(XD)

Anonymous said...

1. masyarakat disekitar lingkungan saya sampai saat ini masih menganut agama yang disahan oleh pemerintah antara lain : kristen dan islam.tapi, sebagian besar masih menganut agama islam.

2. menurut pendapat saya animisme dan dinamisme masih banyak dipercayai oleh masyarakat sekitar.
misalnya warga digunung (palu)
warga tersebut masih percaya dengan pengobatan dukun karna menurut mereka selain tidak mengeluarkan biaya yang banyak dukun dapat menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasiennya.
contoh lain adalah masyarakat pantai selatan yang masih mempercayai nyi roro kidul.cara mereka menyembah nyi roro kidul adalah dengan memberikan sesajen agar tidak terjadi bencana pada diri mereka.hal-hal tersebut terjadi karena mereka yang tidak mempercayai adanya tuhan dan pengeruh daimasing masing lingkungan mereka. jadi saya membuat kesimpulan bahwa masih animisme dan dinamisme masih ada dari dulu sampai sekarang dan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat baik palu dan wilayah lainnya.

nama : niken betari muslimah
kelas : xd

Anonymous said...

1. masyarakat disekitar lingkungan saya sampai saat ini masih menganut agama yang disahan oleh pemerintah antara lain : kristen dan islam.tapi, sebagian besar masih menganut agama islam.

2. menurut pendapat saya animisme dan dinamisme masih banyak dipercayai oleh masyarakat sekitar.
misalnya warga digunung (palu)
warga tersebut masih percaya dengan pengobatan dukun karna menurut mereka selain tidak mengeluarkan biaya yang banyak dukun dapat menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasiennya.
contoh lain adalah masyarakat pantai selatan yang masih mempercayai nyi roro kidul.cara mereka menyembah nyi roro kidul adalah dengan memberikan sesajen agar tidak terjadi bencana pada diri mereka.hal-hal tersebut terjadi karena mereka yang tidak mempercayai adanya tuhan dan pengeruh daimasing masing lingkungan mereka. jadi saya membuat kesimpulan bahwa masih animisme dan dinamisme masih ada dari dulu sampai sekarang dan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat baik palu dan wilayah lainnya.

nama : niken betari muslimah
kelas : xd

iqbal said...

by : Andi Muh. Iqbal Lamarauna
Class : XD...

Seperti yg kita tau , di Indonesia telah di sahkan 5 agama/kepercayaan. yaitu , Islam , Kristen , Khatolik , Hindu , dan Budha. Tapi , ada jga kepercayaan" yg melenceng dari ajaran" agama tertentu. Misalnya ahmadiyah yg melenceng dari ajaran agama Islam atau ada jga kepercayaan" yg mengakui bahwa pemimpinnya sbg nabi atau tuhan...

Berlanjut ke pertanyaan kedua. Menurut saya , kepercayaan" seperti animisme , dinamisme , dan totemisme tak akan lekang oleh waktu walaupun teknologi semakin berkembang. Kenapa ???
Contohnya saja :
-animisme : Dari zaman dahulu sampai sekarang , banyak orang yg pergi ke dukun". Hal ini membuktikan bahwa masih banyaknya orang" yg percaya kepada roh" gaib.
-dinamisme : Banyak orang yg mempercayai bahwa benda seperti jimat dan benda" sebagainya dapat memberi keberuntungan.
-totemisme : Ini memang kurang , tapi masih ada. Contohnya seperti burung hantu yg dapat membawa kesialan.
Jadi menurut pendapat saya , kepercayaan" seperti anemisme , dinamisme , dan totemisme bisa saja selalu ada di sekitar kita. Tapi , apapun yg ada di dunia ini tidak ada yg kekal. Bisa saja sewaktu-waktu orang" bisa sadar bahwa itu semua sia". 'Semua bisa saja terjadi'...

Demikianlah pendapat saya. Lebih dan kurangnya mohon di maafkan. Terima kasih...

Anonymous said...

sebagai msyarakat indonesia kita diwajibkan memeluk agama dan kepercayaan masing2 hal itu telah ditetapkan dalam hukum indonseia.

1. kepercayaan masyarakat di sekitar saya yaitu agama2 yang telah disahkan oleh pemerintah.
2. kepercayaan seperti anamisme, dinamisme dan totanisme disekitar kita masih banyak kita jumpai, banyak orang yang masih percaya terhadap adanya mahluk halus dan roh2 dan sbgny dan juga banyak yang menyekutukan dari agamanya seperti mempercayai dukun santet, pelet dan sejenisnya, kebiasaan masarakat kuno yang mempercayai benda2 sebagai alat sembah hingga sekarang itu semua masi ada akibat bawaan dari kebiasaan orang2 jaman dahulu misalnya mempercayai kris sebagai pembawa rejeki itu semua dapat di hindari tergantung bagaimana seseorang menanggapinya.
Dengan berkembangnya teknologi semakin bertambahnya saran untuk berbuat hal2 yang berbau syirik contohnya sebuah iklan yang membawa2kan sebuah ramalan padahal itu semua sangat jelas bertentangan dengan agama hal ini diisyaratkan sebagai perbuatan menyekutukan secara terang2ngn.

By: Dony finaldi
XA

Anonymous said...

1. masyarakat sekitarQ menganut agama/kepercayaan yg tlah disahkan oleh pemerintah. akan tetapi, u/ konghucu saya lum pernah menemukan.a.

2. u/ animisme & dinamisme masih dapat kita temukan dibeberapa daerah di Indonesia. contoh.a masih banyak orang2 yg meminta bantuan dukun u/ mengusir roh2 atwpun meminta jimat agar memperoleh keberhasilan.
menurut saya U/ totemisme sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia..

sekian....
by; Nurhafidah XD

cake mania said...

walopun d Indonesia sdh b.laku 5 agama yg udah disebtin dlm comment" sblmnya,, msh ada jg animisme, dinamisme n totemisme yg msh melkat. Saya contohkan animisme. Misalnya memberikan sesajen d tmpt2 trtntu agar arwh yg "katanya" b.mukim d sna tenang.. Ndak msk d akal.. Cba byangin utk apa m.brkan makanan yg enak2 utk sesuatu yg qt ga liht?? Msh ada org yg hidup yg mngkn mau memakan makanan itu.. Salah satunya saya :D

Ada jg yg sy herankan, napa klo org tahlilan dalam agama Islam ada acra makan2 kyk syukuran gitu??Pdhl suasananya qt lg b.duka.. Ad yg bs jawab??

ShiinaShiro said...

menurut pendapat saya kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan toteisme masih banyak dipercaya oleh sebagian masyarakat terutama yang tinggal dipedesaan. banyak masyarakat yang mempercayainya akibat terpengaruh oleh masyarakat sekitar yang lebih dulu menganut kepercayaan tersebut. ada juga yang mempercayainya secara turun temurun.

by : m.zain (XB)

ShiinaShiro said...

pendapat saya mengenai hal tersebut adalah:

tidak jauh berbeda dengan teman-teman yang lain dan mungkin pendapat saya ini sama dengan mereka..(tapi saya jamin saya tidak copy paste lo bu).memang masyarakat di sekitar lingkungan saya utamanya masyarakat indonesia masih mempercayai hal-hal seperti itu.....
karena hal seperti itu sudah membudaya di masyarakat indonesia.

contohnya....,
tradisi bantengan di bumiaji,batu,jawa timur.....
sekedar gambaran tradisi ini dimainkan oleh dua orang yang memakai pakaian seperti banteng...
didalam tradisi bantengan tersebut mereka menganggap bahwa roh(animisme)seolah sudah menyatuh didalam diri mereka...
oleh karena itu bagi setiap orang yang memainkan tradisi bantengan tersebut mudah kesurupan oleh roh mahluk gaib(animisme)......

inti dari contoh tersebut adalah....sebagian besar dari masyarakat indonesia masih mempercayai hal-hal seperti animisme,dinamisme dan tetomisme.... tanpa terkecuali masyarakat disekitar saya.......

thats all......
by : akbar (xb)

ShiinaShiro said...

menurut pendapat sy....
masyarakat di sekitar sy memang menganut keprcayaan agama yang disahkan oleh negara seperti islam,kristen, dll.
tapi tdk di pungkiri masyarakat di sekitar sy masi mempercayai hal2 gaib seperti animisme,dinamisme,dan tetonisme.
contohnya seperti :masih banyaknya orang2 yang pergi kedukun untuk meminta kekayaan,,memasang susuk agar lebih cantik, dll.
sekian dan trima kasih..
by :fandi ardiansyah.L (Xb)

Unknown said...

masyarakat disekitar saya hanya menganut empat kepercayaan yaitu islam,kristen,hindu,budha.yang mayoritas beragama islam

yang saya lihat melalui pengamatan memang kepercayaan seperti animisme,dinamisme masih ada dilingkungan sekitar saya.

dimasyarakat sekitar saya masih banyak orang yang memuja-muja roh halus dan juga masih banyak orang yang percaya, apabila menemukan benda yang dianggap aneh,pasti benda itu mempunyai kekuatan gaib yang dapat mendatangkan rezeki.

Unknown said...

masyarakat disekitar saya hanya menganut empat kepercayaan yaitu islam,kristen,hindu,budha.yang mayoritas beragama islam

yang saya lihat melalui pengamatan memang kepercayaan seperti animisme,dinamisme masih ada dilingkungan sekitar saya.

dimasyarakat sekitar saya masih banyak orang yang memuja-muja roh halus dan juga masih banyak orang yang percaya, apabila menemukan benda yang dianggap aneh,pasti benda itu mempunyai kekuatan gaib yang dapat mendatangkan rezeki.

Unknown said...

masyarakat disekitar saya hanya menganut empat kepercayaan yaitu islam,kristen,hindu,budha.yang mayoritas beragama islam

yang saya lihat melalui pengamatan memang kepercayaan seperti animisme,dinamisme masih ada dilingkungan sekitar saya.

dimasyarakat sekitar saya masih banyak orang yang memuja-muja roh halus dan juga masih banyak orang yang percaya, apabila menemukan benda yang dianggap aneh,pasti benda itu mempunyai kekuatan gaib yang dapat mendatangkan rezeki.

by : m.fadli (xb)

Unknown said...

masyarakat di lingkungan sekitar saya menganut 5 agama, yaitu islam, kristen, katolik, hindu, dan budha. kelima agama ini telah disahkan oleh pemerintah.

namun, tidak dipungkiri di zaman yang sudah begitu modern ini, masih ada juga beberapa kelompok masyarakat di sekitar saya yang masih tergolong "animisme dan dinamisme". mereka percaya dgn roh2 para leluhurnya, bahkan ada juga yang menyembahnya. mereka meminta perlindungan atau semacamnya, meskipun mereka telah menganut agama masing2. ada juga yang percaya dengan adanya kekatan gaib dari benda2 keramat, seperti keris, cincin, dll.

by: muh. jiehan (xb)

Unknown said...

Setelah saya membaca secara detail penjelasan tersebut. Sesuai dengan pertanyaan yang tercantumkan bahwa disekitar lingkungan saya hanya terdiri dari agama yang disahkan oleh negara Indonesia, yaitu agama Islam dan Kristen. Tidak terlihat adanya masyarakat yang menganut Animisme, Dinamisme, maupun Toteisme. Tetapi jika tidak terlalu diamati, kemungkinan ada atau bisa dikatakan populasinya sangat banyak yang disela-sela agama yang disahkan oleh negara tsb masih dibumbui dengan ajaran Animisme, Dinamisme, dan Toteisme. Tetapi tidak sampai menjurus kepada acara yang mungkin biasa mereka sebut dengan acara-acara ritual besar-besaran..
Perubahan zaman yang pesat yang membuat orang-orang diperkotaan maupun di pedesaan tidak asing lagi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, dan inilah membuat anutan Animisme, Dinamisme, maupun Toteisme yang sangat mendaerah tidak terlalu mendarah daging pada masyarakat daerah perkotaan. Segala cara mereka lakukan, apalagi sekarang yang lagi tren-trennya yaitu sugesti-sugesti yang sering muncul di TV, seperti mencari jodoh melalui nama, pekerjaan yang cocok, dll. Inilah yang membuat masyarakat kadang malas berusaha. Hal ini sangat sulit dicegah, karena sampai sekarang pencegahan atas hal seperti itu sangat jarang ditayangkan di TV, maka dari itulah sampai sekarang masyarakat bukan hanya dilingkungan saya tetapi juga diluar lingkungan masih ada ataupun banyak yang mempercayai hal-hal yang sugesti apalagi yang masih lagi gemparnya ditayangkan di TV.
terima kasih sebelumnya.
Wassalam....
By: DWI SULISTIOWATY (XB)

Unknown said...

Assalamualaikum...
Menurut pendapat saya, system kepercayaan yang dianut oleh orang-orang yang ada disekitarku sebagian besar menganut agama yang sama dengan saya yaitu agama Islam, salah satu agama yang diakui dinegara Indonesia ini. Akan tetapi, walaupun sebagian besar dari mereka menganut agama islam, ada juga orang yang beragama islam tetapi mempercayai adanya roh – roh halus yang dapat membantu masyarakat dalam beberapa masalah diantaranya masalah penyakit.
Saya pernah menanyakan hal ini kepada orang-orang disekitarku, “Mengapa anda masih mempercayai adanya hal ini, padahal ini berhubungan dengan roh halus sama saja anda menyembahnya?” mereka menjawab (orang yang beragama Islam), bukan, kami tidak menyembah roh halus tersebut akan tetapi kami meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui roh-roh itu, roh hanya sebagi perantara akan adanya pertolongan Allah SWT. Jadi, menurut saya orang-orang disekitarku hanya sebagian kecil saja yang menganut ajaran seperti itu akan tetapi sebagian besar menganut ajaran agama Islam.
Terima kasih ....
Wassalam...
By: NUR SAFRIYANTI (XC)

Unknown said...

Kepercayaan yang diakui di Indonesia ada 5 yaitu Islam, Kristen, Hindu Budha dan Katolik. Namun, tidak dapat di pungkiri bahwa masih banyak warga negara Indonesia yang menganut kepercayaan lain seperti animisme, dinamisme dan tetonisme. Oleh karena itu, kita ridak usah heran jika masih banyak warga Indonesia yang mempercayai kekuatan-kekuatan gaib dan sebagainya...

Nama : Cornelia Ayu Putri
Kelas : Xa

'heryanto' said...

untuk pertanyaan yg pertama : masyarakat disekitar saya menganut kepercayaan agama-agama yang disahkan di indonesia..yaitu islam,kristen,hindu,budha,dll..tapi sebagian besar masyarakat dilingkungan saya menganut agama islam dan kristen.

dan untuk pertanyaan yang ke dua :

Menurut saya,kepercayaan-kepercayaan di indonesia seperti animisme,dinamisme,dan totemisme ini akan sulit di hilangkan walaupun zaman terus menerus berganti,karna hal tersebut akan terus menerus di sampaikan dan di wariskan oleh orang orang sebelum kita...contohnya :

-animisme : masih banyaknya orang yang percaya kepada dukun untuk menyembuhkan penyakit.Hal tersebut membuktikan bahwa masih banyaknya orang-orang yg mempercayai adanya roh-roh gaib..

dinamisme : masih banyaknya orang-orang yang menyimpan barang barang yang di berikan oleh orang tuanya yang di anggapnya adalah jimat agar selalu mendapat keberuntungan..

-totemisme : masih banyaknya orang orang mempercayai bahwa jika ia melihat kupu-kupu masuk ke dalam rumah akan mendatangkan tamu dan rejeki..

kesimpulan yang dapat saya petik yaitu kepercayaan masyarakat tersebut sulit untuk di hilangkan apabila orang tua kita,atau bahkan masyarakat sekitar kita tetap mempercayai dan mewariskan hal hal tersebut...keyakinan dan kepercayaan tersebut mungkin bisa berkurang seiring dengan kemajuan zaman..

mohon perhatian dari ibu..terima kasih..assalamualaikum wr.wb

by : "heryanto" (kelas Xc)

'heryanto' said...

untuk pertanyaan yg pertama : masyarakat disekitar saya menganut kepercayaan agama-agama yang disahkan di indonesia..yaitu islam,kristen,hindu,budha,dll..tapi sebagian besar masyarakat dilingkungan saya menganut agama islam dan kristen.

dan untuk pertanyaan yang ke dua :

Menurut saya,kepercayaan-kepercayaan di indonesia seperti animisme,dinamisme,dan totemisme ini akan sulit di hilangkan walaupun zaman terus menerus berganti,karna hal tersebut akan terus menerus di sampaikan dan di wariskan oleh orang orang sebelum kita...contohnya :

-animisme : masih banyaknya orang yang percaya kepada dukun untuk menyembuhkan penyakit.Hal tersebut membuktikan bahwa masih banyaknya orang-orang yg mempercayai adanya roh-roh gaib..

dinamisme : masih banyaknya orang-orang yang menyimpan barang barang yang di berikan oleh orang tuanya yang di anggapnya adalah jimat agar selalu mendapat keberuntungan..

-totemisme : masih banyaknya orang orang mempercayai bahwa jika ia melihat kupu-kupu masuk ke dalam rumah akan mendatangkan tamu dan rejeki..

kesimpulan yang dapat saya petik yaitu kepercayaan masyarakat tersebut sulit untuk di hilangkan apabila orang tua kita,atau bahkan masyarakat sekitar kita tetap mempercayai dan mewariskan hal hal tersebut...keyakinan dan kepercayaan tersebut mungkin bisa berkurang seiring dengan kemajuan zaman..

mohon perhatian dari ibu..terima kasih..assalamualaikum wr.wb

by : "heryanto" (kelas Xc)

Dhienul said...

1. sistem kepercayaan masyarakat disekitar saya hanya mengakui 5 agama , yaitu kristen , islam ,khatolik ,hindu dan budha .
tapi mayoritasnya menganut agama islam .

2. kepercayaan animisme , dinamisme itu masih ada sampai sekarang . buktinya masih ada masyarakat yang menyembah arwah nenek moyang mereka dan menyembah beda-benda peninggalan , seperti keris , pusaka , gamelan , lambang kerajaan dan lain-lain yang akan membawa pengruh baik bagi masyarakat yang mempercayainya .
sedangkan kepercayaan tetomisme sendiri sudah jarang terdengar di tengah masyarakat sekitar .

by : Cynthia Centaine Wawoh (Xb)

Unknown said...

Menurut pendapat saya, masyarakat di sekitar saya hanya menganut salah satu dari 5 kepercayaan yang telah di sahkan oleh pemerintah yaitu Hindu, Islam, Kristen, Katolik dan Buddha.

kepercayaan animisme dan dinamisme masih ada di lingkungan sekitarku tapi untuk kepercayaan tetomisme saya rasa untuk dilingkunganku sudah tidak berlaku kepercayaan tetomisme tersebut.
contoh masyarakat yang masih mempercayai paham animisme dan dinamisme itu adalah pergi ke dukun untuk mencari kekayaan, kecantikan, dll. ada juga dengan menganggap kris-kris itu mempunyai kekuatan yang gaib sehingga di rawat baik-baik sehingga tidak kotor atau rusak.

mungkin sebagian dari mereka hanya sekedar percaya dengan adanya kepercayaan animisme dan dinamisme karena mereka mempunyai agama yang mereka anut masing-masing.
mungkin hanya masyarakat yang tidak mempunyai agama yang percaya sepenuhnya dengan paham animisme dan dinamisme bahkan mungkin mereka juga mempercayai paham tetomisme.

by : Ni Made Femmyjati Oktarina
kelas : XB

Unknown said...

Menurut pendapat saya, masyarakat di sekitar saya hanya menganut salah satu dari 5 kepercayaan yang telah di sahkan oleh pemerintah yaitu Hindu, Islam, Kristen, Katolik dan Buddha.

kepercayaan animisme dan dinamisme masih ada di lingkungan sekitarku tapi untuk kepercayaan tetomisme saya rasa untuk dilingkunganku sudah tidak berlaku kepercayaan tetomisme tersebut.
contoh masyarakat yang masih mempercayai paham animisme dan dinamisme itu adalah pergi ke dukun untuk mencari kekayaan, kecantikan, dll. ada juga dengan menganggap kris-kris itu mempunyai kekuatan yang gaib sehingga di rawat baik-baik sehingga tidak kotor atau rusak.

mungkin sebagian dari mereka hanya sekedar percaya dengan adanya kepercayaan animisme dan dinamisme karena mereka mempunyai agama yang mereka anut masing-masing.
mungkin hanya masyarakat yang tidak mempunyai agama yang percaya sepenuhnya dengan paham animisme dan dinamisme bahkan mungkin mereka juga mempercayai paham tetomisme.

by : Ni Made Femmyjati Oktarina
kelas : XB

Unknown said...

Sesuai dengan pertanyaan di atas, di sekitar lingkungan saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara, yaitu bermayoritas islam, Kristen, Hindu.Mungkin saja sifat Animisme, Dinamisme, dan Toteisme masih terpapar dalam agama yang disahkan oleh Negara. Karena didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat sehingga di TV pun anutan Animisme, Dinamisme, dan Toteisme juga muncul di setiap saat, contohnya orang-orang yang mencari pekerjaan yang tepat untuknyamenurut tanggal lahir.

by NI LUH MAHARRINI (XB)

Sariyanti said...

i. masyarakat disekitar saya menganut agama yang ada diIndonesia dan disahkan pemerintah seperti agama islam, kristen, katolik, hindu, dan budha. Tetapi mayoritas agama kristen.

2. Menurut saya, kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dan tetomisme sampai saat ini masih ada yang menganut, terutama didaerah pedesaan atau tempat-tempat terpencil. contohnya masih ada yang beranggapan bahwa pohon beringin memiliki penghuni, sehingga ada orang yang memberikan sesajian. ada juga yang mempercayai air suci ditempat-tempat tertentu sebagai air yang dapat menyembuhkan penyakit, awet muda, dan kemakmuran bagi siapa yang meminumnya. Intinya kepercayaan seperti itu masih bertahan dari zaman prasejarah sampai sekarang.

By : Sariyanti Julia Dahar (XC)

rheinonkk's blog said...

menurut saya, masih banyak yang mempercayai kepercayaan animisme dinamisme dan tetonisme. contohnya, banyaknya orang yang masih percaya akan adanya ramalan-ramalan di televisi dan praktek" dukun.


sedangkan tetonisme adalah percaya kepada binatang yang dianggap suci dan memiliki kekuatan masih dilakukan oleh masyarakat bali dalam upacara adat.

dilingkungan sekitar saya tidak ada yang menganut kepeercayaan itu yang mereka anut adalah lima kepercayaan yang disahkan oleh negara.

Rheiny aldila p.w (XC)

hasib said...

1.masyarakat disekitar saya dominan menganut kepercayaan islam, akan tetapi agama lain seperti kristen, katolik, hindu, dan budha ada juga yang menganutnya.

2.animisme, dinamisme, dan tetoisme menurut ensiklopedia edisi ke-3 terbitan gramedia, dari zaman purba hingga sekarang masih dianut oleh masyarakat luas yang ada di seluruh dunia yang tersebar ke berbagai daerah, tanpa terkecuali di indonesia. di indonesia masih sangat banyak masyarakat terutama pulau jawa yang masih mempercayai hal-hal gaib, seperti pesugihan, jimat, dan hal-hal yang berkaitan dengan hal gaib. sama juga halnya di sulawesi tengah yang masih banyak mempercayai hal gaib, seperti dukun dan lain-lain.

by : ruzkyhaq ( Xc )

al-hadad said...

Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan (agama) yang dianut oleh masyarakat prasejarah. Walaupun Indonesia telah memiliki agama pokok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada masyarakat Indonesia yang percaya bahwa arwah leluhur dan benda disekitarnya memiliki pengaruh terhadap kehidupan mereka. Sebagai contoh adalah upacara pemakaman. Ada suku tertentu di Indonesia yang percaya bahwa ruh orang yang meninggal masih memiliki pengaruh terhadap kahidupan masyarakatnya. Oleh karena itu mereka melakukan upacara pemakaman dengan megah dan diiringi dengan ritual-ritual tertentu. Selain itu, ada juga masyarakat yang memakamkan seseorang di tempat-tempat tertentu (misal:tebing batu) sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

itulah beberapa sisa-sisa kebudayaan prasejarah yang masih ada dan berkembang di Indonesia hingga sampai saat ini. Sebagai bangsa yang bijak, kita harus menjaga kelestarian budaya tersebut, karena pada dasarnya kebudayaan yang ada merupakan warisan nenek moyang yang sangat bernilai.

Muh Fadly Al hadad ( XC )

devyanti said...

1). masyarakat di lingkungan sekitar saya menganut agama yang di akui di Indonesia, yaitu : islam, kristen, hindu, budha, dan katolik. Namun, dilingkungan sekitar rumah saya mayoritas beragama Islam.

2) . menurut pendapat saya , kepercayaan anemisme, dinamisme, dan tetonisme masih di anut oleh masyarakat-masyarakat yang tinggal pedalaman. mereka meyakini bahwa dengan memiliki kepercayaan tersebut, maka kehidupan mereka menjadi makmur. contohnya saja seperti melakukan upacara-upacara penyembahan dengan memberikan sesajen atau persembahan kepada benda-benda yang mereka yakini dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi mereka. intinya , ketiga kepercayaan tersebut masih dianut di seluruh bagian Indonesia dari zaman pra sejarah sampai saat ini dan mungkin akan terus bertahan jika masyarakat tersebut menurunkan kepercayaan tersebut kepada keturunan mereka dan menjadikannya sebagai tradisi .

By : Deviyanti Natalia [XC]

fhara said...

kalau menurut saya sejauh hal-hal yang saya amati....jikalau disekitar lingkungan saya semua orang telah menganut 5 agama yang diakui di Indonesia namun hanya saja banyak diantara mereka msih sering menjalankan tradisi-tradisi yang pada dasarnya sama dengan kepercayaan dinamisme..yaitu mempercayai suatu benda menyimpan kekuatan gaib,mereka masih sering mengadakan acara pemandian pusaka keramat.Nah ada juga satu contoh yang msh biasa saya temui yaitu kepercayaan kepada roh nenek moyang ataupun roh orang yang telah mati di desa auma kecamatan sausu kabupaten parigi moutung.Ada yang msih menyediakan sesajen kepada roh nenek moyang dan para kerabat yang telah meninggal tujuannya agar si orang yang mengadakan sesajen ini dilimpahkan rezeky tapi hal yang aneh adalah orang yang msih menyajikan sesajen ini menganut agama islam..
nah itulah yang saya lihat di lingkungan yang saya amati saya menarik kesimpulan bahwa walaupun sekarang ini telah ada agama wahyu yaitu 5 agama yang diakui Indonesia akan tetapi unsur-unsur animisme,dinamisme masih ada dalam kehidupan masyarakat kita

comment by`:Farah l Praba (xc)

curhatan remaja said...

di daerah saya kebanyakan masyarakat menganut agama islam namun ada juga beberapa yang beragama kristen,hindu,budha..

dan menurut penglihatan, apa yang saya dengar masih banyak masyarakat tergolong pemeluk animisme. dan masih mempercayai adanya roh, memakai susuk dan sebagainya..

jadii berdasarkan hal tersebut saya menyimpulkan bahwa banyak masyarakat indonesia terutama di palu-sulawesi tengah mempercayai dukun-dukun.

NAMA : Putrii ayu wulandari
KELAS

Anonymous said...

Masyarakat dilingkungan sekitar saya hanya mempercayai agama-agama yang disahkan oleh Negara.

Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa kita lihat dari setiap kegiatan yang dilaksanakan di Situs Rumah Adat Sunda bumi Alit Kabuyutan, di Kp. Batukarut Desa Arjasari Kec. Banjaran Kab. Bandung Selatan. Di situs yang dilindungi pemerintah sebagai cagar budaya ini, sering diadakan ritual-ritual yang berkenaan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.

Jadi,menurut saya kepercayaan seperti "animisme" dan "dinamisme" masih ada hingga saat ini.

* Nama : Arnita Herdayanti
* Kelas : XC

Rocky 03 said...

1. masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.

2. Mengenai Animisme,Dinamisme, ataupun Toteisme, saya yakin kepercayaan seperti itu masih di anut oleh sebagian masyarakat hingga kini, meskipun memang sebenarnya mereka telah memiliki agama yang mereka anut.
Masih banyak masyarakat yang percaya dukun, benda-benda peninggalan sejarah yang dianggap keramat seperti keris,dsb.

Rocky 03 said...

1. masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen,

2. Mengenai Animisme,Dinamisme,
ataupun Toteisme, saya yakin kepercayaan seperti itu masih di anut oleh sebagian masyarakat hingga kini, meskipun memang sebenarnya mereka telah memiliki agama yang mereka anut.
Masih banyak masyarakat yang percaya dukun, benda-benda peninggalan sejarah yang dianggap keramat seperti keris,dsb.


NAMA :: Rohky franciscus purba
KELAS :: XC

Rocky 03 said...

1. masyarakat disekitar saya sekarang ini byk menganut agama islam akan tetapi byk agama muncul diindonesia yg disahkan ada 4 yaitu: budha, kristen, hindu, islam
2. kepercayaan animisme dan dinamisme juga masih ada dilingkungan sekitar saya. buktinya masih banyak masyarakat yang percaya adanya roh halus dan juga masih banyak yang mempercayai dukun

By : muh.rifqi irsyaq XC

Rocky 03 said...

1. masyarakat disekitar saya mengenut kepercayaan agama-agama yang disahkan di dunia saat ini
seperti islam,kristen,khatolik,budha dan hindu,tapi sebagian besar masyarakan dilingkungan saya itu menganut agama islam .

2. menurut pandangan saya yang tak sempurna ini, kepercayaan - kepercayaan tersebut masih banyak yang mempercayai terutama tentang kepercayaan aninisme dan dinamisme, hal itu dikernakan masih banyaknya masyarakat dilingkungan saya percaya bahwa adanya dunia lain (seperti dunia roh halus ) yang ada disekitar mereka dan mitos - mitos yang selama ini masih berkembang.
Tentang kepercayaan totemisme saya pikir kepercayaan itu berlahaan - lahan mulai hilang di karenakan kemajuam teknologi yang sangat maju yang dapat membuat pola pikir masyarakat mulai etis dan lebih. maju.

by : muh dziyaulhaq xc . .
miisss u all . . .

Rocky 03 said...

masyarakat disekitar saya mengenut kepercayaan agama-agama yang disahkan di dunia saat ini
seperti islam,kristen,khatolik,budha dan hindu,tapi sebagian besar masyarakan dilingkungan saya itu menganut agama islam.menurut wikipedia di artikel tentang "animisme" masih terdapat sekitar 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme. selain itu di indonesia masih ada yang percaya sama yang namanya pesugihan, jimat, susuk, dll. jadi, saya menyimpulkan bahwa di indonesia, kepercayaan seperti animisme dan dinamisme masih ada sampai sekarang. tidak terkecuali di sulawesi tengah, seperti masih adanya dukun yang dipercaya dapat berkomunikasi dengan roh.


NAMA :: Moh. Dziaulhaq
KELAS :: XC

Rocky 03 said...

Masyarakat di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh Negara Indonesia yaitu,Islam,Kristen,Khatolik,hindu dan Budha. tapi, dominan menganut agama Islam.

menurut saya masih banyak yang mempercayai animisme contohnya adalah masyarakat pantai selatan yang masih mempercayai nyi roro kidul.cara mereka menyembah nyi roro kidul adalah dengan memberikan sesajen agar tidak terjadi bencana pada diri mereka.hal-hal tersebut terjadi karena mereka yang tidak mempercayai adanya tuhan dan pengeruh daimasing masing lingkungan mereka. jadi saya membuat kesimpulan bahwa masih animisme dan dinamisme masih ada dari dulu sampai sekarang dan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat baik palu dan wilayah lainnya.

Rocky 03 said...

masyarakat di sekitar saya menganut kepercayaan agama2 yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen

masih banyak yang mempercayai animisme contoh adalah masyarakat pantai selatan yang masih mempercayai nyi roro kidul.cara mereka menyembah nyi roro kidul adalah dengan memberikan sesajen agar tidak terjadi bencana pada diri mereka.hal-hal tersebut terjadi karena mereka yang tidak mempercayai adanya tuhan dan pengeruh daimasing masing lingkungan mereka. jadi saya membuat kesimpulan bahwa masih animisme dan dinamisme masih ada dari dulu sampai sekarang dan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat baik palu dan wilayah lainnya.

NAMA : Nicka kartika njaini
KELAS: XA

Nanda :) said...

>> Masyarakat dii sekitar saya menganut kepercayaan yang di sahkan oleh negara .
sepertii Islam , Kristen , Hindu , Katolik , dan Budha . . .

Kebiasaan masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan animisme dan dinamisme, merupakan satu cirri kebudayaan Indonesia. Selama tidak mengangu ajaran agama dan akidah, kebudayaan masih harus dipertahankan, karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu.

>> jadi, menurut saya kepercayaan animisme dan dinamisme masih ada hingga saat ini.

nama : Nanda Ullya Djaini
kelas : XB

Unknown said...

Ass. Wr. Wb…
Mnurut vta, vta kurang mengetahui bagaimana situasi dan kondisi di daerah Palu. Yang vta tau adalah masyarakat di sini khususnya di kompleks perumahan kurang mempercayai hal-hal seperti itu. Mereka telah meyakini apa yang telah mereka yakini sekarang. Tapi vta bisa berkesimpulan bahwa, masyarakat di sini sudah tidak mempercayai, karena kelihatannya kurang terlihat kebudayaan seperti itu. Tapi ini sangat jauh bebeda dengan, masyarakat di daerah X, mereka sangat mempercayai hal-hal yang secara temurun tersebut, sebagian besar berupa kepercayaan Toteisme yang mereka yakini masih tetap ada. Dan sampai sekarang masih setia dengan kebiasaan itu, buktinya adalah setiap orang atau pendatang di daerah itu pasti akan disuguhi paraturan berupa kebiasaan yang mereka yakini, dan rasanya sederajat dengan peraturan umum di daerah lain. Ada lagi daerah yang identik dengan kepercayaan dianamisme, yaitu mempercayai benda-benda dan seakan-akan benda-benda tersebut memiliki kekuatan gaib. Seperti, keris, jimat ataupun barang-barang yang dipercayai lainnya.

Nah, dari pengamatan –pengamatan vita tersebut, vta berkesimpulan bahwa, kepercayaan yang kita, atau mereka yakini sekarang memang benar ada perubahan, di zaman yang lebih beragama dan berakhlak katanya, namun hal-hal atau kebiasaan dulu masih sulit kita atau mereka lepas di zaman yang sekarang, kebiasaan tersebut terbawa dan tercamppur dengan kepercayaan yang kita yakini sekarang entah terlihat nyata atau terlihat semu belaka, sedikit ataupun banyaknya angka presentasenya. Dan tidak terkecuali dengan adanya hubungan tempat ttinggal dan daerah kita berasal, dan bagaimana masyarakatnya memegang teguh kepercayaan mereka baik yang dulu maupun yang sekarang dan bagaimana pandangan hidup dan pegangan hidup mereka.

Menurut vta seperti itu adanya, sedikit banyaknya pengetahuan vta tentang perkembangan kepercayaan yang sekarang.

Mohon Maaf, dengan kurang lebihnya ibu…
Syukran,,,
^-^
Vita Indri Febriani XC

Unknown said...

Ass. Wr. Wb…
Mnurut vta, vta kurang mengetahui bagaimana situasi dan kondisi di daerah Palu. Yang vta tau adalah masyarakat di sini khususnya di kompleks perumahan kurang mempercayai hal-hal seperti itu. Mereka telah meyakini apa yang telah mereka yakini sekarang. Tapi vta bisa berkesimpulan bahwa, masyarakat di sini sudah tidak mempercayai, karena kelihatannya kurang terlihat kebudayaan seperti itu. Tapi ini sangat jauh bebeda dengan, masyarakat di daerah X, mereka sangat mempercayai hal-hal yang secara temurun tersebut, sebagian besar berupa kepercayaan Toteisme yang mereka yakini masih tetap ada. Dan sampai sekarang masih setia dengan kebiasaan itu, buktinya adalah setiap orang atau pendatang di daerah itu pasti akan disuguhi paraturan berupa kebiasaan yang mereka yakini, dan rasanya sederajat dengan peraturan umum di daerah lain. Ada lagi daerah yang identik dengan kepercayaan dianamisme, yaitu mempercayai benda-benda dan seakan-akan benda-benda tersebut memiliki kekuatan gaib. Seperti, keris, jimat ataupun barang-barang yang dipercayai lainnya.

Nah, dari pengamatan –pengamatan vita tersebut, vta berkesimpulan bahwa, kepercayaan yang kita, atau mereka yakini sekarang memang benar ada perubahan, di zaman yang lebih beragama dan berakhlak katanya, namun hal-hal atau kebiasaan dulu masih sulit kita atau mereka lepas di zaman yang sekarang, kebiasaan tersebut terbawa dan tercamppur dengan kepercayaan yang kita yakini sekarang entah terlihat nyata atau terlihat semu belaka, sedikit ataupun banyaknya angka presentasenya. Dan tidak terkecuali dengan adanya hubungan tempat ttinggal dan daerah kita berasal, dan bagaimana masyarakatnya memegang teguh kepercayaan mereka baik yang dulu maupun yang sekarang dan bagaimana pandangan hidup dan pegangan hidup mereka.

Menurut vta seperti itu adanya, sedikit banyaknya pengetahuan vta tentang perkembangan kepercayaan yang sekarang.

Mohon Maaf, dengan kurang lebihnya ibu…
Syukran,,,
^-^
Vita Indri Febriani XC

Unknown said...

Ass. Wr. Wb…
Mnurut vta, vta kurang mengetahui bagaimana situasi dan kondisi di daerah Palu. Yang vta tau adalah masyarakat di sini khususnya di kompleks perumahan kurang mempercayai hal-hal seperti itu. Mereka telah meyakini apa yang telah mereka yakini sekarang. Tapi vta bisa berkesimpulan bahwa, masyarakat di sini sudah tidak mempercayai, karena kelihatannya kurang terlihat kebudayaan seperti itu. Tapi ini sangat jauh bebeda dengan, masyarakat di daerah X, mereka sangat mempercayai hal-hal yang secara temurun tersebut, sebagian besar berupa kepercayaan Toteisme yang mereka yakini masih tetap ada. Dan sampai sekarang masih setia dengan kebiasaan itu, buktinya adalah setiap orang atau pendatang di daerah itu pasti akan disuguhi paraturan berupa kebiasaan yang mereka yakini, dan rasanya sederajat dengan peraturan umum di daerah lain. Ada lagi daerah yang identik dengan kepercayaan dianamisme, yaitu mempercayai benda-benda dan seakan-akan benda-benda tersebut memiliki kekuatan gaib. Seperti, keris, jimat ataupun barang-barang yang dipercayai lainnya.

Nah, dari pengamatan –pengamatan vita tersebut, vta berkesimpulan bahwa, kepercayaan yang kita, atau mereka yakini sekarang memang benar ada perubahan, di zaman yang lebih beragama dan berakhlak katanya, namun hal-hal atau kebiasaan dulu masih sulit kita atau mereka lepas di zaman yang sekarang, kebiasaan tersebut terbawa dan tercamppur dengan kepercayaan yang kita yakini sekarang entah terlihat nyata atau terlihat semu belaka, sedikit ataupun banyaknya angka presentasenya. Dan tidak terkecuali dengan adanya hubungan tempat ttinggal dan daerah kita berasal, dan bagaimana masyarakatnya memegang teguh kepercayaan mereka baik yang dulu maupun yang sekarang dan bagaimana pandangan hidup dan pegangan hidup mereka.

Menurut vta seperti itu adanya, sedikit banyaknya pengetahuan vta tentang perkembangan kepercayaan yang sekarang.

Mohon Maaf, dengan kurang lebihnya ibu…
Syukran,,,
^-^
Vita Indri Febriani XC

Unknown said...

Ass. Wr. Wb…
Mnurut vta, vta kurang mengetahui bagaimana situasi dan kondisi di daerah Palu. Yang vta tau adalah masyarakat di sini khususnya di kompleks perumahan kurang mempercayai hal-hal seperti itu. Mereka telah meyakini apa yang telah mereka yakini sekarang. Tapi vta bisa berkesimpulan bahwa, masyarakat di sini sudah tidak mempercayai, karena kelihatannya kurang terlihat kebudayaan seperti itu. Tapi ini sangat jauh bebeda dengan, masyarakat di daerah X, mereka sangat mempercayai hal-hal yang secara temurun tersebut, sebagian besar berupa kepercayaan Totemisme yang mereka yakini masih tetap ada. Dan sampai sekarang masih setia dengan kebiasaan itu, buktinya adalah setiap orang atau pendatang di daerah itu pasti akan disuguhi paraturan berupa kebiasaan yang mereka yakini, dan rasanya sederajat dengan peraturan umum di daerah lain. Ada lagi daerah yang identik dengan kepercayaan dianamisme, yaitu mempercayai benda-benda dan seakan-akan benda-benda tersebut memiliki kekuatan gaib. Seperti, keris, jimat ataupun barang-barang yang dipercayai lainnya.

Nah, dari pengamatan –pengamatan vita tersebut, vta berkesimpulan bahwa, kepercayaan yang kita, atau mereka yakini sekarang memang benar ada perubahan, di zaman yang lebih beragama dan berakhlak katanya, namun hal-hal atau kebiasaan dulu masih sulit kita atau mereka lepas di zaman yang sekarang, kebiasaan tersebut terbawa dan tercamppur dengan kepercayaan yang kita yakini sekarang entah terlihat nyata atau terlihat semu belaka, sedikit ataupun banyaknya angka presentasenya. Dan tidak terkecuali dengan adanya hubungan tempat ttinggal dan daerah kita berasal, dan bagaimana masyarakatnya memegang teguh kepercayaan mereka baik yang dulu maupun yang sekarang dan bagaimana pandangan hidup dan pegangan hidup mereka.

Menurut vta seperti itu adanya, sedikit banyaknya pengetahuan vta tentang perkembangan kepercayaan yang sekarang.(setelah diperbaiki)

Mohon Maaf, dengan kurang lebihnya ibu…
Syukran,,,
^-^
Vita Indri Febriani XC

Casper Bantilukhu said...

Pertama… masyarakat di sekitar saya masih menganut kepercayaan agama-agama yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.

Kedua… kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan tetomisme itu sampai sekarang masih ada. Animisme, buktinya sampai sekarang masyarakat masih banyak yg mempercayai adanya roh-roh, seperti makhluk-makhluk halus, mereka juga mengadakan upacara-upacara, membaca mantera-mentera, mempersembahkan saji-sajian seperti bunga-bungaan, makanan dll, untuk menjalin hubungan baik dengan roh-roh tersebut agar mereka mendapatkan keuntungan dari roh-roh tersebut. Dinamisme, masa sekarang, masih ada orang-orang yang mempercayai bahwa benda-benda mempunyai kekuatan gaib. Misalnya keris. Dan totemisme, saya belum pernah melihat secara langsung, tapi saya pernah baca sebuah buku tentang sebuah suku yang percaya bahwa roh binatang suci menggambarkan leluhur mereka yang menjaga suku mereka.

By : Shahrizal Abdul Fattah
XC

Casper Bantilukhu said...

Pertama… masyarakat di sekitar saya masih menganut kepercayaan agama-agama yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.

Kedua… kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan tetomisme itu sampai sekarang masih ada. Animisme, buktinya sampai sekarang masyarakat masih banyak yg mempercayai adanya roh-roh, seperti makhluk-makhluk halus, mereka juga mengadakan upacara-upacara, membaca mantera-mentera, mempersembahkan saji-sajian seperti bunga-bungaan, makanan dll, untuk menjalin hubungan baik dengan roh-roh tersebut agar mereka mendapatkan keuntungan dari roh-roh tersebut. Dinamisme, masa sekarang, masih ada orang-orang yang mempercayai bahwa benda-benda mempunyai kekuatan gaib. Misalnya keris. Dan totemisme, saya belum pernah melihat secara langsung, tapi saya pernah baca sebuah buku tentang sebuah suku yang percaya bahwa roh binatang suci menggambarkan leluhur mereka yang menjaga suku mereka.

By : Shahrizal Abdul Fattah
XC

Casper Bantilukhu said...

Pertama… masyarakat di sekitar saya masih menganut kepercayaan agama-agama yang di sahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen, dll.

Kedua… kepercayaan seperti animisme,dinamisme dan tetomisme itu sampai sekarang masih ada. Animisme, buktinya sampai sekarang masyarakat masih banyak yg mempercayai adanya roh-roh, seperti makhluk-makhluk halus, mereka juga mengadakan upacara-upacara, membaca mantera-mentera, mempersembahkan saji-sajian seperti bunga-bungaan, makanan dll, untuk menjalin hubungan baik dengan roh-roh tersebut agar mereka mendapatkan keuntungan dari roh-roh tersebut. Dinamisme, masa sekarang, masih ada orang-orang yang mempercayai bahwa benda-benda mempunyai kekuatan gaib. Misalnya keris. Dan totemisme, saya belum pernah melihat secara langsung, tapi saya pernah baca sebuah buku tentang sebuah suku yang percaya bahwa roh binatang suci menggambarkan leluhur mereka yang menjaga suku mereka.

By : Shahrizal Abdul Fattah
XC

fhira said...

masyarakat disekitar saya menganut 5 kepercayaan yang disahkan oleh pemerintah seperti islam, kristen dll.

kepercayaan animisme, dinamisme masi ada sampai sekarang disekitar saya,Kadang-kadang antara percaya atau tidak, budaya animisme masih mengakar di tengah masyarakat kita, sebagai contoh masih kuatnya pendapat kekuatan pada pohon besar yang ada penghuninya sehingga ada kesan angker.
Lalu ada tradisi membuang makanan dan sesajen lainnya ke laut untuk memberikan kepada penghuni laut agar para penduduk bisa terhindar dari mara bahaya. dan dinamisme seperti Gigi,rambut, kuku dianggap berkekuatan gaib, sehingga senjata dihiasi rambut, gigi, dan kuku musuh. Nafas dan ludah dukun berkekuatan gaib. Tatu dan cecah dianggap berkekuatan sebagai penangkal. Benda-benda aneh dianggap berkekuatan besar dan dijadikan benda sihir.Sisa-sisa dinamisme masa kini:

dan tetomisme, disekitar saya masi menggangap apabila kupu" masuk kedalam rumah kita percaya akan datangnya tamu dan rejeki.

by: magfiratul isnaini ( XC )

Taufiqurrahman said...

Menurut saya,untuk pertanyaan yg pertama : masyarakat disekitar saya menganut kepercayaan agama-agama yang disahkan di indonesia..yaitu islam,kristen,hindu,budhadan katolik..tapi sebagian besar masyarakat dilingkungan saya menganut agama islam dan kristen.
dan untuk pertanyaan yang ke dua :

Menurut saya,kepercayaan-kepercayaan di indonesia seperti animisme,dinamisme,dan totemisme ini akan sulit di hilangkan walaupun zaman terus menerus berganti,karna hal tersebut akan terus menerus di sampaikan dan di wariskan oleh nenek moyang kita,,,atau orang2 sbelum kita contohnya :

-animisme : masih banyaknya orang yang percaya kepada dukun untuk menyembuhkan penyakit.ini membuktikan bahwa masih banyaknya orang-orang yg mempercayai adanya roh-roh gaib yang dapat membantu kita..

dinamisme : masih ada orang-orang yang menyimpan barang barang yang di berikan oleh orang tuanya atau neneknya dan sebagainya,,yang di anggapnya adalah jimat agar selalu mendapat keberuntungan..

-totemisme : masih banyaknya orang orang mempercayai bahwa jika ia melihat kupu-kupu masuk ke dalam rumah akan mendatangkan tamu dan rejeki..

kesimpulan yang dapat ambil yaitu kepercayaan masyarakat tersebut sulit untuk di hilangkan apabila orang tua kita,atau bahkan masyarakat sekitar kita tetap mempercayai dan mewariskan hal hal tersebut...keyakinan dan kepercayaan tersebut mungkin bisa berkurang seiring dengan kemajuan zaman..
memang indonesia telah men-sah kan 5 agama. tapi dinamisme dan animisme tentu masih bnyak di lingkungan sekitarku. bisa dilihat dri bnyaknya praktek perdukunan, penyimpanan benda2 keramat dan lain2.

Taufiqurrahman said...

Menurut saya,untuk pertanyaan yg pertama : masyarakat disekitar saya menganut kepercayaan agama-agama yang disahkan di indonesia..yaitu islam,kristen,hindu,budhadan katolik..tapi sebagian besar masyarakat dilingkungan saya menganut agama islam dan kristen.
dan untuk pertanyaan yang ke dua :

Menurut saya,kepercayaan-kepercayaan di indonesia seperti animisme,dinamisme,dan totemisme ini akan sulit di hilangkan walaupun zaman terus menerus berganti,karna hal tersebut akan terus menerus di sampaikan dan di wariskan oleh nenek moyang kita,,,atau orang2 sbelum kita contohnya :

-animisme : masih banyaknya orang yang percaya kepada dukun untuk menyembuhkan penyakit.ini membuktikan bahwa masih banyaknya orang-orang yg mempercayai adanya roh-roh gaib yang dapat membantu kita..

dinamisme : masih ada orang-orang yang menyimpan barang barang yang di berikan oleh orang tuanya atau neneknya dan sebagainya,,yang di anggapnya adalah jimat agar selalu mendapat keberuntungan..

-totemisme : masih banyaknya orang orang mempercayai bahwa jika ia melihat kupu-kupu masuk ke dalam rumah akan mendatangkan tamu dan rejeki..

kesimpulan yang dapat ambil yaitu kepercayaan masyarakat tersebut sulit untuk di hilangkan apabila orang tua kita,atau bahkan masyarakat sekitar kita tetap mempercayai dan mewariskan hal hal tersebut...keyakinan dan kepercayaan tersebut mungkin bisa berkurang seiring dengan kemajuan zaman..
memang indonesia telah men-sah kan 5 agama. tapi dinamisme dan animisme tentu masih bnyak di lingkungan sekitarku. bisa dilihat dri bnyaknya praktek perdukunan, penyimpanan benda2 keramat dan lain2.

by taufiqurrahman XC

Dwi Septianingsih said...

Masyarakat di Indonesia menganut 5 agama besar, yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha. Agama yang menjadi mayoritasnya adalah agama Islam.

Animisme masih dipercaya oleh masyarakat di sekitar saya. Mereka masih mempercayai ritual-ritual adat yang biasa mereka lakukan, misalnya menaruh sesajen di tempat tertentu untuk terhindar dari bahaya.
Dinamisme juga masih dipercaya masyarakat di sekitar saya, misalnya menggunakan jimat-jimat untuk mendapatkan keberuntungan.
Sama halnya dengan Tetonisme yang juga masih dipercaya oleh masyarakat sekitar saya. Seperti bagi orang-orang Cina yang mempercayai bahwa dengan memelihara ikan Lohan mereka akan mendapatkan hoki (keberuntungan).

Animisme, Dinamisme dan Tetonisme merupakan kepercayaan masyarakat Indonesia. Selama tidak mengganggu kepercayaan orang lain, hal tersebut boleh dilakukan selama yang bersangkutan mempercayai hal tersebut.


By : Dwi Septianingsih (XB)

Ori_94 said...

Assalamu alaikum warohamtullahi wabarukatu

1. menurut saya warga yang tinggal di sekitar saya menganut agama yang telah disahkan oleh pmerintah. seperti Islam, Kristen , Hindu dan Buddha
2. menurut saya di lingkungan sekitar saya sudah tidak ada lagi kepercayaan tetoisme. Untuk animisme masih ada juga yang menggunakan roh2 untuk memoperoleh rezeki, dan kesuksesan dll. Untuk dinamisme menurut saya seperti kepercayaan orang-orang tionghoa. jika mereka punya sebuah usaha mereka ditempat usaha mereka mereka manaruh sebuah patung kucing, sebelah tangannya terlipat, dan sebelahnya lagi bergerak berayun ke atas dan ke bawah. dan patung boneka itu dipercaya dapat memberikan hoki pada dagangan mereka dan memberi keuntungan besar buat mereka



Nurhafidah
XD

Unknown said...

Assalamualaikum Wr.Wb
1. sistem kepercayaan disekitar saya,menganut kepercayaan yang telah disahkan pemerintah yaitu, islam, kristen, hindu, budha, dan konghucu.
2.kepercayaan tentang animisme,dinamisme,&totemisme itu masih ada,seiring berkembangnya zaman, semakin modern pulalah kepercayaan tentang hal tersebut.

contohnya saja dijaman semodern ini masih ada orang yang pergi kedukun,untuk melakukan santet(hal ini biasa dikarenakan ingin mencari jodoh,cepat kaya dengan hal seperti ini atau pun ibarat "cinta ditolak dukun bertindak")..

bahkan dikampung saya.."tomini" masih ada saja orang yang percaya kepada ngepet dan sebangsanya..yah..memang hal seperti ini tidak bisa kita percayai..tapi itulah yang berkembang dimasyarakat..kita hanya bisa menghindari hal sedemikian rupa terjadi pada kita..

dan smoga hal ini tak terjadi kepada kita..na udzu billahi min dzalik...dan tak seharusnya kita meminta minta kepada roh-roh atau sebangsanya..seharusnya hanya kepada ALLAH-lah kita meminta..

hanya itu saja yang dapat saya katakan..lebih dan kurangnya saya mohon maaf..
syukron bu guru..n_n..

Dari..Sakinatul Qulub
X C..

ShiinaShiro said...

Menurut pengamatan saya, disekitar lingkungan saya menganut agama yang disahkan Negara, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Meski sebagian besar adalah agama Kristen dan Islam, tapi tidak menutup kemungkinan dengan adanya orang yang masih percaya terhadap animisme dan dinamisme walaupun mereka sudah memiliki agama masing-masing.
Kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme menurut saya amsih sangat banyak yuang mempercayai ahl tersebut. Contohnya di Jawa, pada saat-saat tertentu akan melaksanakan suatu upacara untuk menghormati para leluhur mereka. Di Jogjakarta misalnya, terdapat dua buah pohon yang apabila kita berjalan sambil menutup mata ke arah pohon itu dan sampai ke pohon itu, maka mereka percaya akan ada rejeki yang datang, tapi apabila berbelok menjauh dari pohon maka berarti rejeki belum akan datang padanya. Masyarakakt Jawa juga banyak yang menganggap keris adalah benda keramat yang perlu di jaga (dinamisme). Masih ada juga yang mempercayai animism. Begitu juga toteisme.
Jadi kesimpulannya, di zaman modern seperti ini, sistem kepercayaan masyarakat pra sejarah masih berlaku atau masih banyak yang mempercayainya
By : Henny Setianty
Kelas : XB

ShiinaShiro said...

Menurut pengamatan saya masyarakat di lingkungkangan saya kepercayaan yang disahkan oleh Negara yaitu islam, Kristen, katolik, hindu, dan Buddha. Tetapi jika dilihat secara mendalam bahwa kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme yang tidak mendaerahpun lebih berkembang pesat yaitu melalui media elektronik maupun media cetak seperti mencari jodoh melalui tanggal lahir ataupun pekerjaan, inilah yang menimbulkan kebanyakan masyarakat malas untuk berusaha padahal belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme walaupun tidak terlihat jelas dikalangan masyarakat tetapi tidak di sangka kepercayaan ini mayoritasnya bisa meningkat apalagi dukungan dari iklan-iklan TV yang memberikan sugesti dan dapat mempengaruhi banyak orang. Ditambah lagi dengan adanya ramalan-ramalan di tabloid. masih banyaknya masyarakat yang mempercayai dukun dan roh-roh makhluk gaib dan menjadikan tempat-tempat yang di tunggui roh itu adalah tempat keramat. contoh yang lain adalah masih adanya masyarakat yang memberikan sesajian kepada pohon-pohon, binatang atau benda-benda yang diyakini dapat memberi keberuntungan.
by : zulfiyana basri
kelas : XB

ShiinaShiro said...

Menurut pengamatan saya masyarakat di lingkungkangan saya kepercayaan yang disahkan oleh Negara yaitu islam, Kristen, katolik, hindu, dan Buddha. Tetapi jika dilihat secara mendalam bahwa kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme yang tidak mendaerahpun lebih berkembang pesat yaitu melalui media elektronik maupun media cetak seperti mencari jodoh melalui tanggal lahir ataupun pekerjaan, inilah yang menimbulkan kebanyakan masyarakat malas untuk berusaha padahal belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme walaupun tidak terlihat jelas dikalangan masyarakat tetapi tidak di sangka kepercayaan ini mayoritasnya bisa meningkat apalagi dukungan dari iklan-iklan TV yang memberikan sugesti dan dapat mempengaruhi banyak orang. Ditambah lagi dengan adanya ramalan-ramalan di tabloid. masih banyaknya masyarakat yang mempercayai dukun dan roh-roh makhluk gaib dan menjadikan tempat-tempat yang di tunggui roh itu adalah tempat keramat. contoh yang lain adalah masih adanya masyarakat yang memberikan sesajian kepada pohon-pohon, binatang atau benda-benda yang diyakini dapat memberi keberuntungan.
BY : ZULFIYANA BASRI
KELAS : X B

ShiinaShiro said...

Menurut pengamatan saya, disekitar lingkungan saya menganut agama yang disahkan Negara, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Meski sebagian besar adalah agama Kristen dan Islam, tapi tidak menutup kemungkinan dengan adanya orang yang masih percaya terhadap animisme dan dinamisme walaupun mereka sudah memiliki agama masing-masing.
Kepercayaan animisme, dinamisme, dan toteisme menurut saya amsih sangat banyak yuang mempercayai ahl tersebut. Contohnya di Jawa, pada saat-saat tertentu akan melaksanakan suatu upacara untuk menghormati para leluhur mereka. Di Jogjakarta misalnya, terdapat dua buah pohon yang apabila kita berjalan sambil menutup mata ke arah pohon itu dan sampai ke pohon itu, maka mereka percaya akan ada rejeki yang datang, tapi apabila berbelok menjauh dari pohon maka berarti rejeki belum akan datang padanya. Masyarakakt Jawa juga banyak yang menganggap keris adalah benda keramat yang perlu di jaga (dinamisme). Masih ada juga yang mempercayai animism. Begitu juga toteisme.
Jadi kesimpulannya, di zaman modern seperti ini, sistem kepercayaan masyarakat pra sejarah masih berlaku atau masih banyak yang mempercayainya
By : Henny Setianty
Kelas : XB

ShiinaShiro said...

Menurut pengamatan saya , dilingkungan rumahku terdapat perbedaan agama yang disahkan oleh Hukum Indonesia . Yaitu Islam , Kristen dan Hindu.

Animisme ,, Animisme yang terdapat disekitar lingkunganku , nampaknya sudah tidak ada, Hal ini dipengaruhi oleh besarnya Arus GLOBALISASI yang memberikan dampak yang saaaaaaangat besaar terhahadap pola pikir masyarakat zaman sekarang . Sebagai contoh , masyarakat yang terbawa arus globliasai pasti tidak percaya akan Dukun yaitu dukun yang mempunyai kemampuan menyembuhkan segala macam penyakit . nah kemampunnya itu didapatkan dari arwah nenek moyang , sebab mereka tidak mempercayai akan kemampuan dalam bidang kesehatan . Jadi , mereka senantiasa percaya kepada Dokter , yang tidak diragui akan kemampunnya.
Tapi, Masih terdapat beberapa keluarga yang masih mempercayai hal ini , mungkin karena beberapa faktor yang mengharuskannya berobat secara alternatif .

Dinamisme ,, Dinamisme sudah tidak dilaksanakan lagi. Saya berkata sepeti itu sebab , sebagian besar mayasakat sekitar rumahku, sibk akan kepentingan dan pekerjaan masing2 . Jadi, saking sibuknya. Dinamisme tidak dipercayai lagi .

Toteisme ,, sudah tidak ada dilaksanakan .

Jadi kasimpulannya ,, Animisme . Dinamisme , dan Toteisme disekitar rumahku yang masih mempercayai sekitar 23% dan sisanya tidak mempercayai lagi.

Oleh , INTJE MELSHYNTA

Kelas , X B